Mabesnews.tv – Batam – Kelompok 3 Bahasa Indonesia kelas XI MB 1 mengangkat tema menarik dalam diskusi mereka, yakni tentang pemetaan bakat dan peran kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pendidikan. Melalui presentasi yang berlangsung penuh antusias, para siswa menyampaikan pandangan mereka mengenai bagaimana teknologi modern ini dapat membantu proses belajar di sekolah.
Anggota kelompok yang terdiri dari Adibah Khansa Zahira, Irayuni Astrina, Liana Yasmin, M. Ashrif, Rismawati Kumala, dan Vinza Oksiatama, menyoroti pentingnya adaptasi dunia pendidikan dengan perkembangan teknologi digital. Mereka menilai, kehadiran AI tidak hanya sekadar mempermudah pencarian informasi, tetapi juga mampu menyesuaikan pembelajaran dengan potensi dan bakat masing-masing siswa.
Dalam paparannya, Rismawati Kumala menyebutkan bahwa AI dapat membuat proses belajar menjadi lebih mudah karena mempermudah siswa mencari jawaban yang diperlukan. Ia menambahkan, jika sekolah menggunakan AI dalam proses belajar, siswa akan semakin terbantu untuk memahami materi. Menurut Rismawati, dampak positif AI cukup besar karena dapat menunjang kegiatan belajar siswa secara menyeluruh.
Pandangan senada disampaikan oleh Adibah Khansa Zahira. Menurutnya, pemetaan bakat dengan AI sangat bermanfaat karena mampu menyesuaikan metode belajar dengan kemampuan siswa. Hal ini membuat proses pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan. Adibah menilai, AI juga berdampak positif bagi siswa karena mampu membuat mereka lebih cepat paham, lebih mandiri, dan lebih bersemangat dalam menuntut ilmu.
Sementara itu, Irayuni Astrina menekankan bahwa pemetaan bakat dengan AI dapat membantu mengenali potensi belajar siswa secara cepat dan akurat. Baginya, penggunaan AI di sekolah sangat relevan dengan perkembangan zaman yang menuntut pemanfaatan teknologi modern dalam berbagai bidang. “AI jelas berdampak positif karena dapat membantu kegiatan belajar sehari-hari,” ujarnya.
Diskusi kelompok ini menunjukkan bagaimana para siswa telah mampu berpikir kritis sekaligus adaptif terhadap perkembangan teknologi. Mereka melihat kecerdasan buatan bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai peluang besar untuk mendukung pendidikan di era digital. Dengan adanya pemetaan bakat berbasis AI, proses belajar di sekolah diyakini dapat menjadi lebih personal, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa.
Presentasi yang ditutup dengan ungkapan terima kasih dari seluruh anggota kelompok ini mencerminkan kesadaran generasi muda akan pentingnya pemanfaatan teknologi secara bijak. Harapannya, sekolah-sekolah dapat mulai mempertimbangkan integrasi AI dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga generasi yang mampu mengoptimalkan teknologi untuk masa depan mereka. (Nursalim Turatea).