MabesNews.TV, Wejewa Barat – Sebuah komentar bernada provokatif muncul di media sosial, ditulis oleh seorang netizen bernama Leonardus Kana Kale, warga Desa Waimangura, pada kolom komentar sebuah video wawancara yang diunggah wartawan Menara Sumba, Stepanus Umbu Pati.
Video tersebut menampilkan wawancara dengan Marselinus Lende, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Lolo Ole, Kecamatan Wejewa Barat, terkait proyek pekerjaan saluran irigasi sepanjang 1 km dengan anggaran Rp203.071.350.
Proyek ini ditengarai berpotensi mubazir karena dikerjakan tanpa memperhatikan teknis *elevasi*. Seharusnya saluran menurun dari hulu ke hilir, namun justru tampak menanjak. Parahnya, hanya sekitar 200 meter bagian hilir yang diberi pasangan semen, sementara 800 meter sisanya hanya berupa galian saluran biasa.
Tidak hanya itu, Leonardus Kana Kale juga kedapatan berkomentar pada postingan video lain terkait program Penanganan Pemukiman Kumuh Terpadu (PPKT) di Kelurahan Waitabula, Kecamatan Kota Tambolaka. Dalam komentarnya, ia menulis kalimat bernuansa politis: “Banyak yang komen apalagi bukan pendukung kemarin”.
Menanggapi hal ini, Stepanus Umbu Pati menyayangkan tindakan oknum warga tersebut.
“Ulah oknum ini telah mengganggu pekerjaan awak media yang ingin mengawal pembangunan di Sumba Barat Daya. Kami justru membantu pemerintah dan masyarakat agar pembangunan tidak menyimpang sehingga bermanfaat untuk publik,” tegasnya.
Stepanus menambahkan, liputan yang dilakukan insan pers bukan untuk mencari kesalahan pihak tertentu, melainkan sebagai bagian dari tanggung jawab pengawasan publik.
Pihaknya berencana melaporkan tindakan Leonardus Kana Kale ke aparat penegak hukum agar ada kejelasan mengenai maksud komentar yang dilontarkan, sekaligus dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
(Dominggus/MabesNews TV)