Mabesnews.Tv,-Ilmu pengetahuan mestinya menjadi cahaya yang menerangi jalan manusia untuk hidup lebih bijaksana. Setiap pengetahuan baru yang kita serap seharusnya membuat kita lebih rendah hati, sebab kita semakin sadar betapa luasnya dunia yang belum kita ketahui. Namun, sering kali yang terjadi justru sebaliknya: bertambahnya ilmu malah melahirkan rasa superior, seolah-olah pengetahuan menjadikan seseorang lebih tinggi derajatnya dibanding yang lain.
Di sinilah letak paradoks manusia modern. Ketika pengetahuan hanya dijadikan alat untuk membuktikan kehebatan diri, maka ia kehilangan makna terdalamnya. Pengetahuan yang semestinya memanusiakan, berubah menjadi senjata untuk merendahkan orang lain. Alih-alih menumbuhkan kebijaksanaan, yang tumbuh hanyalah ego yang menutup ruang dialog dan empati.
Sejatinya, kebijaksanaan tidak terletak pada banyaknya teori yang kita kuasai, melainkan pada kemampuan mengolah pengetahuan itu menjadi tindakan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Dengan demikian, ukuran keberhasilan manusia bukan pada seberapa jauh ilmunya melampaui orang lain, melainkan seberapa besar pengetahuan itu mampu mengajarkan kerendahan hati, kesabaran, dan kasih sayang. Karena pada akhirnya, pengetahuan tanpa kebijaksanaan hanyalah tumpukan fakta yang hampa makna.
(Samsul Daeng Pasomba)