Mabesnews.tv – Batam – Selain kemacetan, polusi udara kini menjadi masalah ganda yang dirasakan masyarakat Sei Beduk setiap pagi. Jalanan yang dipadati kendaraan pada jam sibuk membuat arus lalu lintas tersendat, sementara asap knalpot menambah beban kualitas udara di kawasan tersebut. Kondisi ini berdampak pada kesehatan warga, terutama anak-anak dan pekerja yang beraktivitas di luar rumah sejak pagi hari.
Ahmad Efendy, salah seorang warga, mengungkapkan bahwa permasalahan ini berawal dari aktivitas yang terlalu padat di waktu bersamaan. “Setiap pagi orang-orang berangkat kerja, sekolah, dan beraktivitas lainnya. Jalan menjadi macet, ditambah polusi udara yang membuat pernapasan terganggu,” jelasnya. Ia menilai situasi ini merugikan masyarakat karena tidak hanya menghambat waktu, tetapi juga mengancam kesehatan.
Yeni, warga lain, menambahkan bahwa kemacetan dan polusi tidak bisa dipisahkan. “Kendaraan yang menumpuk menghasilkan asap pekat. Udara jadi panas dan tidak sehat. Ini berbahaya dalam jangka panjang. Pemerintah sebaiknya memperhatikan pelebaran jalan sekaligus menyediakan ruang hijau untuk menyerap polusi,” ujarnya.
Sementara itu, Sella, seorang siswi yang kerap terjebak macet saat berangkat sekolah, menilai perlunya kehadiran petugas lalu lintas untuk menertibkan pengendara. Menurutnya, dengan adanya pengaturan lalu lintas yang lebih baik, kepadatan bisa sedikit berkurang sehingga polusi tidak semakin parah akibat kendaraan yang berhenti terlalu lama.
Seorang warga lain menekankan bahwa masalah ini juga meningkatkan risiko kecelakaan. “Pengendara sering terburu-buru saat terjebak macet. Jalan padat, udara pengap, dan kondisi tidak nyaman membuat konsentrasi berkurang. Ini bisa berakibat fatal bagi pengguna jalan,” ucapnya.
Melihat berbagai keluhan tersebut, jelas bahwa permasalahan kemacetan dan polusi di Sei Beduk merupakan tantangan serius. Solusi jangka pendek yang bisa dilakukan adalah penertiban lalu lintas dan pengawasan ketat di titik rawan macet. Sementara itu, solusi jangka panjang berupa pembangunan infrastruktur, pelebaran jalan, serta penghijauan kota harus segera direalisasikan agar keseimbangan lingkungan tetap terjaga.
Masyarakat berharap pemerintah dan aparat terkait segera mengambil langkah nyata. Tanpa solusi yang tepat, kemacetan dan polusi akan terus menjadi masalah rutin yang mengganggu kelancaran aktivitas dan kualitas hidup warga Sei Beduk. (Nursalim Turatea)