Mabesnews.tv – Batam – Masjid An-Nur Villa Pesona Asri kembali menjadi saksi kebersamaan para muballigh pada Senin malam, 29 September 2025. Dalam suasana hangat penuh persaudaraan, Persatuan Muballigh Batam (PMB) Kecamatan Batam Kota menggelar Halaqoh Ilmiah yang rutin diadakan setiap bulan. Acara kali ini dihadiri 81 orang muballigh, tokoh agama, dan para tamu undangan, menjadikannya momentum penting bagi konsolidasi organisasi sekaligus mempererat ukhuwah Islamiyah.
Kegiatan dibuka dengan jamuan makan malam istimewa. Panitia menghadirkan menu berkelas yang diracik dengan penuh perhatian. Bahkan sejak pagi, Ustadz Agus Mulyadi telah turun langsung ke pasar Nagoya untuk memastikan kebutuhan konsumsi tercukupi. Seusai makan malam, para muballigh melanjutkan dengan santai menikmati kopi dan teh, menciptakan suasana akrab sebelum memasuki acara inti.
Halaqoh dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Kyai Munhamir, Lc., muballigh asal Cilacap. Lantunannya yang khas, memadukan irama tradisional Cilacap dengan kekhusyukan tilawah, berhasil memikat hati jamaah. Suasana masjid pun menjadi semakin hidup dengan nuansa religius yang mendalam.
Acara kemudian dipimpin oleh Kuat Hasanuddin, tokoh karismatik PMB Batam Kota yang dikenal dengan gaya penyampaiannya yang tegas sekaligus hangat. Kehadiran Kyai Dr. Asmaldi turut menambah wibawa forum, sementara gaya khas Kyai Hasanuddin yang penuh sapaan akrab membuat suasana menjadi cair.
Momentum semakin penting ketika Sekretaris PMB Batam Kota, Kyai Robi Kurniawmemilik, hadir dan langsung menyampaikan evaluasi mendalam mengenai kinerja organisasi. Ia menekankan bahwa halaqoh ilmiah tidak hanya forum diskusi, melainkan ruang untuk mencari solusi atas berbagai persoalan dakwah, terutama masalah penjadwalan muballigh di 94 masjid binaan.
Salah satu isu krusial yang dibahas adalah keluhan dari beberapa pengurus masjid yang meminta jadwal muballigh diperbaiki. Beberapa masjid, termasuk Masjid Baitul Adzim, berharap adanya pola selang-seling agar muballigh lokal dan PMB dapat berjalan seimbang. Ada pula masjid lain yang meminta pengurangan jadwal karena keterbatasan jamaah di hari-hari tertentu.
Namun, yang paling mendapat sorotan adalah kasus muballigh yang sudah menyatakan siap hadir (acc) tetapi tidak datang. Perilaku seperti ini dianggap mencederai amanah dakwah dan merugikan jamaah yang menunggu. “Muballigh yang seperti ini harus koreksi diri. Dakwah bukan hanya soal ilmu dan ceramah, tetapi juga soal komitmen, kedisiplinan, dan menjaga kepercayaan umat,” tegas salah satu peserta rapat.
Halaqoh ilmiah ini juga menegaskan kembali visi besar PMB: menjaga kekompakan, memperkuat peran muballigh, serta menjadikan organisasi sebagai pilar penguatan masyarakat. Acara ditutup dengan foto bersama di depan spanduk acara yang direncanakan akan dijadikan spanduk permanen sebagai pengingat kebersamaan. Panitia juga berencana membuat kalender khusus PMB di akhir tahun, berisi dokumentasi kegiatan dan profil muballigh, sebagai wujud transparansi sekaligus pengikat kebersamaan.
Kebesaran Masjid An-Nur Villa Pesona Asri pada malam itu bukan hanya karena bangunannya yang megah, tetapi juga karena semangat dan isi kegiatan yang berlangsung di dalamnya. Dengan silaturahmi, musyawarah, dan evaluasi yang jujur, halaqoh kali ini menjadi pengingat bahwa dakwah membutuhkan bukan hanya ilmu, tetapi juga amanah, disiplin, dan keteladanan nyata.
Halaqoh ilmiah PMB Batam Kota kembali menegaskan pentingnya menjaga komitmen sebagai seorang muballigh. Karena sejatinya, keberhasilan dakwah bukan hanya ditentukan oleh kata-kata indah di mimbar, melainkan juga oleh ketepatan janji dan kehadiran nyata di tengah umat. (Nursalim Turatea).