Nias | MabesNewsTV Suasana penuh semangat dan kebersamaan mewarnai pelaksanaan Panen Perdana Jagung Program Ketahanan Pangan di Desa Umbu, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias. Kegiatan yang berlangsung di lahan Dusun II ini menjadi tonggak penting dalam pelaksanaan Program Ketahanan Pangan Tahun Anggaran 2025 yang dikelola oleh BUMDes Sohahau.
Lahan ketahanan pangan yang dikelola mencakup total seluas 2 hektare, dengan 1 hektare telah memasuki masa panen, dan 1 hektare lainnya baru ditanami sekitar satu bulan lalu. Panen perdana ini menjadi bukti komitmen masyarakat Desa Umbu dalam mendukung ketahanan pangan daerah berbasis potensi lokal.
Direktur BUMDes Sohahau Cross Meri Waruwu menyampaikan bahwa panen ini adalah momen penting dan membanggakan, terutama bagi para petani dan seluruh pihak yang telah berkontribusi.
“Ini adalah hasil nyata dari kerja keras, kebersamaan, dan komitmen kita dalam mendukung ketahanan pangan di desa. Kehadiran Pemerintah Kabupaten Nias memberikan motivasi besar untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ke depan,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa perjalanan menuju panen ini tidak mudah. Mulai dari keterbatasan dana sejak pembukaan lahan hingga tantangan bencana alam seperti banjir yang sempat mengganggu pertumbuhan tanaman.
“Kami tidak menyerah. Kami segera berkoordinasi dengan penyuluh pertanian untuk mencari solusi. Berkat kerja sama semua pihak dan pertolongan Tuhan, hari ini kita bisa panen,” jelasnya penuh syukur.
Meri berharap panen ini bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat serta menjadi langkah awal untuk kegiatan pertanian berkelanjutan yang berdampak langsung pada peningkatan ekonomi desa.
Sementara itu, Bupati Nias Yaatulo Gulo, S.E., S.H., M.Si dalam sambutannya mengungkapkan bahwa saat program ini diluncurkan, tidak sedikit yang meragukan keberhasilannya. Namun hari ini, kata beliau, semua keraguan itu telah terjawab.
“Kalau kita tidak pernah mencoba, kita tidak akan pernah punya cerita. Hari ini kita panen, dan ini adalah bukti keberhasilan,” tegasnya.
Bupati juga menegaskan bahwa tahun ini 2 hektare lahan berhasil dikelola, dan target tahun depan adalah meningkatkan luasan menjadi 4 hektare. Untuk mencapai hal itu, ia menekankan pentingnya sinergi antara Koperasi Desa Merah Putih, BUMDes, dan Program Ketahanan Pangan.
“Dinas Pertanian bertanggung jawab dalam teknis budidaya, Dinas Sosial mengelola tata kelola dan pertanggungjawaban. Semua harus berjalan bersama,” tambahnya.
Beliau pun menyampaikan rasa bangga terhadap pencapaian Desa Umbu. Meski produktivitas masih bisa ditingkatkan, ia menyebut ini sebagai awal yang baik, dengan banyak pelajaran yang bisa diterapkan di musim tanam berikutnya.
“Kami ingin program ini terus berlanjut. Hasil panen harus dikelola, dijual, dan digunakan kembali untuk proses tanam berikutnya, tentunya dengan pengawasan yang baik dan transparan,” ujarnya.
Menutup arahannya, Bupati mengucapkan selamat kepada warga Desa Umbu dan seluruh masyarakat Kabupaten Nias.
“Tidak ada penolakan terhadap program ini. Itu artinya masyarakat mendukung. Maka, program ini akan terus kita dorong dan perkuat demi petani Nias yang semakin mandiri dan produktif,” tutupnya.
Liputan Okta Ndraha
Sumber Humas Kab Nias