MabesNews.tv, Kelompok 3 yang beranggotakan Christian Junior Pessu, Elvina Puspita Dewi, Ivana Winy Mutya Shifa, Natalman Waruwu, Natan Christo M. Situmorang, Kanaya Ayu Hanafi, dan Zahratus Shifa, dalam tugas Bahasa Indonesia mereka mengangkat isu penting yang kerap terjadi di sekitar kita, yaitu bahaya pengaruh lingkungan terhadap kaum remaja.
Melalui diskusi, kelompok ini menyoroti bagaimana tekanan sosial di lingkungan sekolah dapat berdampak besar pada perkembangan remaja. Tekanan untuk menyesuaikan diri, rasa khawatir akan penilaian negatif dari teman sebaya, hingga perasaan tidak mampu mengikuti standar sosial yang berlaku, sering kali membuat remaja kehilangan kepercayaan diri. Kondisi ini bukan hanya menurunkan motivasi belajar, tetapi juga dapat mengganggu kesehatan mental mereka.
Kelompok ini juga menjelaskan bahwa remaja paling rentan terjerumus ke dalam pengaruh lingkungan negatif ketika mereka sedang berada pada fase pencarian jati diri. Pada masa ini, remaja kerap mengalami krisis identitas dan kesulitan mengendalikan diri. Kerapuhan emosi serta ketidakstabilan dalam mengambil keputusan membuat mereka mudah terbawa arus, terutama jika lingkungan sekitar tidak memberikan pengaruh positif.
Bentuk pengaruh lingkungan yang membahayakan pun beragam. Pergaulan yang buruk dapat mendorong remaja melakukan perilaku menyimpang, sementara keluarga yang tidak harmonis kerap menjadi pemicu timbulnya perasaan tidak aman dan kurang perhatian. Lingkungan sekolah yang tidak kondusif juga memberi dampak serius, sebab suasana belajar yang penuh tekanan atau kurang mendukung bisa melemahkan semangat remaja. Selain itu, media sosial dan lingkungan sosial yang bebas tanpa kontrol turut memperbesar risiko remaja terpapar nilai-nilai yang merugikan.
Melalui tugas ini, kelompok 3 menekankan betapa pentingnya peran semua pihak, mulai dari keluarga, sekolah, hingga masyarakat, dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan positif. Remaja yang tumbuh di lingkungan baik akan lebih mudah mengembangkan kepercayaan diri, kontrol diri, serta mampu menghadapi tekanan sosial dengan bijak. Dengan demikian, membangun lingkungan yang mendukung menjadi langkah nyata untuk melindungi generasi muda dari berbagai bahaya pengaruh negatif yang mengintai.(Nursalim Turatea).