Mabesnews.tv, Kutai Timur, Kalimantan Timur – minggu 5 Oktober 2025 – Anggota Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Samsul, bersama sejumlah awak media meninjau langsung wilayah perusahaan PT Dewata Sawit Nusantara (DSN) Melenyu 2, meliputi Afdeling LA, 5, 6, 7, 8, dan Tiga Don. Kunjungan ini bertujuan memastikan apakah pihak manajemen telah menepati janji untuk merenovasi barak karyawan, sebagaimana pernah disampaikan oleh pihak manajemen dan CSR perusahaan.
Namun hasil pantauan di lapangan menunjukkan bahwa janji tersebut belum sepenuhnya terealisasi.
Menurut Samsul, sudah beberapa bulan berlalu sejak media menyoroti buruknya kondisi barak karyawan di Melenyu 2. Meski memang ada sebagian bangunan yang direnovasi, tetapi pengerjaannya belum menyeluruh.
“Kondisi barak di Afdeling LA masih jauh dari layak huni. Lantai depan dan belakang, bagian dalam, plafon, hingga dapur belum tersentuh renovasi,” ungkap Samsul.
Ironisnya, pihak manajemen—melalui Asisten Afdeling LA bernama Andika—justru lebih memprioritaskan pembangunan tempat parkir mobil di samping kantor dan depan barak, ketimbang memperbaiki rumah tinggal para karyawan. Bahkan, menurut sejumlah karyawan saat apel pagi, Andika disebut-sebut meminta iuran Rp100.000 per orang untuk membeli semen guna pengecoran lapangan voli dan bulutangkis.
Samsul menilai, tindakan tersebut menunjukkan minimnya kepedulian manajemen dan CSR terhadap kesejahteraan karyawan. Lebih jauh, ia menilai pihak perusahaan menyepelekan pemberitaan media yang telah terbit beberapa bulan sebelumnya.
“Seolah-olah pihak perusahaan menganggap pemberitaan itu hanya sekadar surat cinta yang tidak perlu ditakuti. Bahkan diduga mereka menganggap wartawan, reporter, dan jurnalis tidak berguna, karena merasa perusahaan lebih besar dan berpengaruh,” tegas Samsul.
Ia juga mengingatkan bahwa pihak CSR sebelumnya telah berkomitmen langsung melalui sambungan telepon bersama dirinya dan rekan media dari pusat untuk segera melakukan renovasi barak. Namun hingga kini, kondisi barak masih memprihatinkan dan jauh dari janji yang pernah diutarakan.
Tak lama setelah pemberitaan ini naik di media, Asisten Afdeling LA, Andika, menghubungi Mandor Ferdyan melalui chat WA di group SKU jangkos menyuruh dan menegaskan pembatalan iuran Rp100.000 yang sebelumnya diberlakukan kepada para karyawan.Langkah tersebut dinilai sebagai respons positif terhadap sorotan publik dan diharapkan menjadi awal perbaikan kebijakan internal perusahaan.
Samsul juga menerangkan bahwa pemberitaan tersebut tidak ada unsur iri hati atau yang lainnya apa lagi tentang pembuatan tempat parkir mobil tersebut.saya hanya pokus ke renovasi barak dan itu bukan untuk pribadi saya sendiri itu kan umum
(Tispran Kelana/Tim)