Mabesnews.tv- Batam – Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, menjadi pusat perhatian pada Sabtu, 20 September 2025. Ikatan Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) menggelar Rapat Koordinasi Majelis Nasional dan Daerah KAHMI Se-Sumatera di Swiss Belhotel Harbour Bay. Forum ini menghadirkan tokoh-tokoh nasional, kepala daerah, serta pengurus KAHMI dari berbagai wilayah Sumatera untuk memperkuat konsolidasi organisasi sekaligus merumuskan arah gerakan ke depan.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga wadah strategis dalam menyatukan gagasan antaralumni HMI yang kini berkiprah di berbagai sektor. Dengan semangat koordinasi nasional, KAHMI bertekad memainkan peran lebih besar dalam menjawab tantangan bangsa, mulai dari demokrasi, pembangunan ekonomi, hingga penguatan nilai kebangsaan.
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, yang menjadi tuan rumah acara, menyampaikan rasa bangganya atas terselenggaranya kegiatan ini di Batam. Ia menilai forum ini akan membawa manfaat besar tidak hanya bagi alumni HMI, tetapi juga bagi masyarakat luas. “Batam menjadi saksi penting konsolidasi alumni HMI se-Sumatera. Kami berharap gagasan yang lahir di sini bisa menjadi energi baru bagi pembangunan daerah sekaligus memperkokoh persatuan bangsa,” ungkap Ansar Ahmad.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tito Karnavian, dijadwalkan memberikan orasi kebangsaan. Kehadirannya dianggap krusial untuk menegaskan kembali arti penting sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat sipil dalam menjaga keutuhan NKRI.
Forum ini juga menghadirkan Wakil Menteri Transmigrasi RI, Viva Yoga, yang akan memberikan pandangan mengenai peran alumni HMI dalam pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui sektor transmigrasi. Adapun Ketua Komisi II DPR RI sekaligus Koordinator Majelis Nasional KAHMI, Rifqinizamy Karsayuda, menekankan bahwa kegiatan ini menjadi momen penting untuk memperkuat jaringan organisasi dari pusat hingga daerah.
“Rapat koordinasi ini bukanlah kegiatan seremonial belaka, melainkan momentum konsolidasi ide dan strategi. KAHMI harus tampil sebagai kekuatan moral dan intelektual yang mampu menjawab persoalan bangsa dengan solusi nyata,” ujar Rifqinizamy.
Sejak berdirinya pada tahun 1966, KAHMI telah melahirkan banyak tokoh yang berkontribusi besar di bidang politik, pemerintahan, ekonomi, hingga pendidikan. Kekuatan jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia menjadikan organisasi ini salah satu motor penggerak penting dalam dinamika kebangsaan. Menurut pengamat sosial-politik, kehadiran KAHMI di panggung nasional mencerminkan kemampuan alumni HMI dalam merawat tradisi intelektual sekaligus mengawal demokrasi.
Melalui forum ini, KAHMI diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi strategis bagi bangsa, khususnya dalam menghadapi tantangan globalisasi, disrupsi digital, dan perubahan sosial yang kian cepat. Dengan mengusung semangat kebersamaan, Rapat Koordinasi Majelis Nasional dan Daerah KAHMI Se-Sumatera di Batam diyakini menjadi pijakan baru bagi alumni HMI untuk terus menjaga marwah perjuangan sebagai kader umat dan bangsa. (Nursalim Turatea).