Mabesnews.tv, Komisi II DPRD SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR “NTT “Yang di pimpin langsung oleh, Heri Pemudadi dari praksi partai Golkar, melakukan monitoring,di lokasi jalan usaha tani,di kelurahan Langga Lero, dan wee tabula,pada hari tanggal, 9 Oktober 2025.
Monitoring tersebut, di lakukan ada nya dugaan pekerjaan asal jadi,oleh pihak SUPLAYER, serta ketidak adaan,papan informasi proyek,yang menimbulkan kecurigaan kuat,dan pertanyaan masyarakat setempat terkait transparansi dan keterbukaan pada publik.
Pantauan tersebut,di lakukan pada dua titik, Lingkaran rangga roko,dan Lo kaki,di kelurahan Langga Lero,juga pada wilayah kere tana, kelurahan wee tabula.
Proyek tersebut bersumber dari dana kelurahan Langga Lero.
Ketua komisi II DPRD SUMBA BARAT DAYA,Heri pemu dadi, menghubungi PIMRED ,suara Indonesia1.com,untuk pendampingan dari media.
Berhubung tim media suara Indonesia 1.com tidak dapat hadir,karena tengah peliputan di lokasi lain.
Upaya Konfirmasi kembali di lakukan oleh media ini,kepada ketua komisi II DPRD,untuk mengetahui hasil monitoring,namun belom dapat konfirmasi, hingga berita ini di tayangkan.
Berdasarkan hasil investigasi media di lapangan,pada tanggal 11 Oktober 2025,kondisi jalan usaha tani,Masi sangat-sangat memprihatin kan.
Sehingga warga setempat mempertanyakan keseriusan pelaksana proyek, serta pengawasan yang serius dari pihak DPRD, kabupaten Sumba Barat daya.
Ketidak hadiran media pada saat monitoring,apakah berpengaruh hingga belom dapat konfirmasi?.
Bagaimana tanggapan pertanggung jawaban, dari proyek yang di duga asal jadi?.
Apa langkah tegas dari wakil rakyat?, yang akan di lakukan terhadap pelaksanaan penyimpangan proyek tersebut?.
Sebagai lembaga yang memiliki fungsi pengawasan, DPRD SBD,di harapkan,agar dapat memastikan setiap kegiatan pembangunan proyek, yang bersumber dari dana negara.
Warga setempat mengharapkan, proyek tersebut,dapat berjalan secara, transparan,dan akuntabilitas.
Hingga mutu yang menjamin keamanan bagi warga setempat.
Tindak lanjutan dari DPRD SBD, Warga meng harapkan,agar kualitas proyek yang menghabiskan anggaran negara,bisa di rasakan mutu,dan kwalitas nya oleh petani yang akses jalan tersebut.
( DOMINGGUS.)