MABESNEWS.TV -Kota Batu Malang-Terkait Proyek pembangunan drainase dan perbaikan pedestarian di ruas protokol Kota Batu tengah digarap di semester kedua 2025. Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melakukan pembenahan pada 10 ruas jalan kota. Pengerjaannya ditargetkan rampung akhir tahun,” Hari Senin 25 Agustus.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Alfi Nurhidayat mengatakan, pengerjaan perbaikan drainase dan pedestrian sudah dimulai awal Agustus 2025 lalu. Ia berharap, dengan target waktu yang singkat tetap dapat terselesaikan.
“Sudah kita mulai awal Agustus kemarin. Targetnya akhir November selesai,” ujar Alfi sat dikonfirmasi, Minggu (24/8/2025).
Dari 10 penataan pedestrian total panjang yang ditangani yaitu 5,5 Kilometer dengan lebar rata-rata 2,5 meter. Lokasi ruas-ruas tersebut yakni Jalan Brantas, Jalan Pattimura, Jalan Sultan Agung, Jalan Sutan Hassan Halim, Jalan Rias Timur Alun-alun, Jalan Dewi Sartika, Jalan Trunojoyo, Jalan Gajah Mada, dan Jalan Agus Salim.
Alfi menjelaskan, progresnya saat ini masih pembersihan lokasi, sebagian progres penggalian tanah untuk drainase bawah pedestrian. Pihaknya menilai, drainase yang efektif di bawah pedestrian sangat penting untuk memastikan kelancaran aliran air dan mencegah genangan air yang dapat menyebabkan kerusakan pada struktur pedestrian dan konstruksi jalan raya serta mengganggu kenyamanan pengguna jalan atau pejalan kaki.
Alfi menyebut, sistem drainase yang baik juga dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan keselamatan bagi pengguna jalan raya dan atau pedestrian.
Penataan pedestrian di jalan protokol Kota Batu, sambungnya, ditujukan mempercantik wajah kota sekaligus meningkatkan estetika kota. Selain itu untuk kenyamanan dan keamanan bagi pejalan kaki, juga ruang publik yang ramah dan inklusif juga untuk olahraga jalan kaki.
“Dengan penataan yang baik, pedestrian dapat menjadi salah satu destinasi wisata olahraga yang menarik dan lebih nyaman untuk dimanfaatkan,” katanya.
Proyek penataan pedestrian tersebut juga bersinggungan dengan halte-halte buah dan sayur yang sudah lama terbengkalai. Alfi memastikan, halte-halte tersebut akan dibongkar dan tidak difungsikan kembali.
“Tidak ada pembangunan halte lagi di titik-titik itu. Halte-halte tersebut kita bongkar karena kurang fungsional dan cenderung kumuh,” tuturnya.
Untuk penataan tersebut, anggaran yang digunakan sekitar Rp 22 Miliar. Anggaran tersebut sudah mencakup penanganan drainase sekaligus pembangunan pedestrian di atasnya.
“Kami juga mohon maaf kepada masyarakat khususnya pengguna jalan. Karena selama pelaksanaan kegiatan mungkin perjalanannya akan sedikit terganggu,” tutupnya,” Pada Hari Senin 25 Agustus 2025.
Imam Bukhori Melaporkan