MabesNews.tv – LAMPUNG |
Wakil Koordinator Nasional Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRCPPA) Regional Lampung, Muhammad Gufron, menyampaikan keprihatinannya terkait meningkatnya kenakalan remaja yang terjadi di Provinsi Lampung selama bulan Ramadan.
Gufron menegaskan bahwa bulan suci ini seharusnya menjadi waktu untuk meningkatkan ibadah dan kebaikan, bukan untuk terjerumus dalam perilaku yang melanggar norma sosial dan hukum.
Gufron mengungkapkan, selama beberapa hari terakhir, sejumlah insiden yang melibatkan remaja, seperti tawuran, balapan liar, dan tindakan seksual di penginapan, terjadi di Lampung.
Menurutnya, perilaku-perilaku ini jelas merusak nilai-nilai yang ada dalam bulan Ramadan.
“Kami mendukung penuh maklumat dari Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, yang melarang kegiatan masyarakat yang berpotensi mengganggu ketertiban selama bulan suci ini,” ujar Gufron.
Keprihatinan tersebut disampaikan setelah Gufron melakukan pemantauan terkait penahanan 12 remaja oleh Polresta Lampung. Remaja-remaja tersebut kedapatan melakukan aktivitas seksual yang tidak pantas di penginapan dan kos-kosan di Kota Bandar Lampung pada 11 Maret 2025.
Pentingnya Peran Orang Tua dan Masyarakat dalam Pengawasan
Sejalan dengan imbauan Kapolda Lampung, Gufron mengajak semua pihak, khususnya orang tua, untuk lebih peduli dalam mengawasi anak-anak mereka selama bulan Ramadan.
“Segala hal yang viral di media sosial bisa saja dicontoh oleh anak-anak kita. Oleh karena itu, peran orang tua, aparat penegak hukum, dan elemen perlindungan anak sangat penting untuk memberikan pengawasan, serta pendidikan moral, etika, dan agama agar mereka tidak terjerumus ke dalam pengaruh negatif,” tegas Gufron.
Meski demikian, Gufron memastikan bahwa situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di Lampung masih dalam kondisi aman dan terkendali. Namun, ia mengingatkan masyarakat, khususnya orang tua, untuk tetap waspada terhadap meningkatnya kasus perang sarung dan balapan liar yang sering terjadi setelah sahur.
“Kami mengimbau orang tua untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, terutama setelah sahur. Jangan sampai kegiatan ini berkembang menjadi masalah yang lebih besar dan berujung pada tindakan pidana,” tambahnya.
Ajakan untuk Berperan Aktif dalam Menjaga Ketertiban
Gufron juga mengajak seluruh aparat penegak hukum (APH), pihak terkait dalam perlindungan anak, serta masyarakat untuk bekerja sama menjaga ketertiban dan kenyamanan selama bulan Ramadan.
“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. Mari bersama-sama mengarahkan generasi muda ke jalan yang lebih positif, sehingga bulan Ramadan dapat berlangsung dengan lebih khusyuk dan penuh berkah,” tutupnya.
Dengan perhatian dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak, diharapkan bulan Ramadan di Lampung dapat berjalan dengan aman dan tidak terganggu oleh tindakan negatif yang dilakukan oleh segelintir remaja.